Investasi dalam pandangan Islam.
Investasi sendiri secara umum adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk harta[aktiva] dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan pada masa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal. wikipedia. Dalam pandangan Islam tentu pengertian diatas harus berlandaskan dengan kaidah Islam tentang investasi. Adapun hikmah investasi berdasarkan pandangan Islam terdapat dalam kisah nabi Yusuf AS, sebagai berikut;
Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf, dia berseru): “Yusuf, hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya.” 12:46
Yusuf berkata: “Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. 12:47
Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan. 12:48.
Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras anggur.” 12:49. [QS.Yusuf 12:46-49].
Dari petikan ayat diatas kita dapat memahami bahwa sebagai ummat Islam dituntut untuk tidak menghabiskan apa yang didapatkan setelah mengambil sekedaha apa yang dibutuhkan/ apa yang harus dikeluarkan. Kita diharuskan menimpan(menabung/invest) apa yang didapatkan untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang akan dihadapi dimasa depan. Kita dituntut pula mengembangkan apa yang ada sehingga berkali-lipat adanya jumlahnya kelak, kita dituntut untuk mengembangkan kekayaan atas apa yang didapatkan sebelumnya ada kewajiban yang memerintahkan[dalam beberapa hadist sahih] ummat Islam untuk mempersiapkan hari esok/masa depan baik itu untuk jangka pendek[duniawi] atau jangka panjang[akhirat].
Dengan persiapan itu diharapkan kelak tak kan ada penyesalan seperti yang telah dikabarkan dalam Al-Quran, dimana manusia ada yang mengemis untuk kembali lagi ke dunia dan akan menginfakkan[invest] semua harta bendanya untuk kepentingan akhirat, tetapi tentu kesempatan itu telah tiada. Maka dari itu janganlah kita sebagai pribadi muslim mengalami persis seperti yang digambarkan ayat dimana kita menjadi orang yang merugi karena tak sedini mungkin mempersiapkan diri.
Maka dari itu, ayo jangan ragu untuk invest dengan berbagai bidang apapun yang menurut perhitungan kita memang menguntungkan lantas tentu kita dapat mencari apakah jenis sektor investasinya terdapat pula pilihan jenis investasi syariah nya atau tabungan syariah atau asuransi syariah dan masih banyak lagi produk-produk keuangan dinegeri ini berbasiskan sistem keuangan syariah, berangkat dari target sebagai penghasilan tambahan, mungkin beriring waktu, dengan bertambahnya pemahaman berinvestasi kita menjadi profesional investor dan tidak terasa bukan saja sebagai penghasilan tambahan lagi melainkan sebagai penghasilan utama. maka berinvestasilah, sebab menurut sebagian pendapat[ulama] juga sampai mengharamkan apabila ada dana atau modal usaha yang mengendap[ditimbun] tidak bergerak sama sekali, sebab ini pasti mengganggu sistem yang berjalan secara dinamis. Putarlah modal usaha yang ada agar maksimalnya dapat berkembang dan membesar, atau setidaknya dengan adanya perputaran dana/modal akan memberikan kesempatan kerja kepada banyak fihak, betul kan? Alhamdulillah :-)